Bagaimanapun juga guru adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam kemajuan suatu bangsa. Presiden, mentri, dokter atau mungkin seorang karyawan swasta adalah beberapa hasil dari didikan seorang guru.
Apalagi zaman sekarang. Dimana teknologi serta prilaku masyarakat sudah mengalami perubahan signifikan. Internet, komputer dan lain sebagainya sudah mewarnai ranah kehidupan modern ini. Tentu pekerjaan seorang guru pun akan lebih berat lagi, mereka dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman dan mengarahkan anak didiknya agar tidak terjerembab ke arah negatif.
Nah disinilah kenapa Guru dituntut untuk kreatif!
Guru kreatif itu adalah guru yang mampu memanfaatkan serta memaksimalkan kemampuan yang dimilikinya untuk kemajuan para siswa. Ide kreatifnya sendiri bisa dituangkan dalam bentuk teknik mengajar, media atau lain sebagainya. Tergantung kemampuan dan pasion guru itu sendiri.
Contohnya saya, saya sangat senang dengan dunia menulis dan teknologi, tentu saya akan memanfaatkan hobi saya ini dalam mendidik anak. Bisa jadi saya akan menyuruh anak untuk membaca sumber ajar yang sudah saya sediakan di blog yang saya miliki. Atau mungkin membuat media belajar dari power point.
Jujur saja, jika kita mampu menuangkan ide kreatif kita dari hobi atau sesuatu yang kita suka. Tentu ini sangat menarik, selain kita menyalurkan hobi tetapi juga sekaligus mendidik anak.
Namun demikian, tidak semua guru mampu menyalurkan ide-ide tersembunyinya. Bukan karena tidak punya ide, melainkan ada hal lain yang membuatnya enggan melakukannya. Apa itu!? Males. Tidak bisa dipungkiri lagi, sikap males ini tidak hanya menjangkiti anak didiknya saja. Tapi juga gurunya juga. Banyak sekali alasan yang membuatnya diam dan tidak mau berjuang untuk kemajuan anak didiknya. Mulai dari finansial lah, keluarga lah atau alasan-alasan lainnya.
Kita ambil contoh, misalkan gara-gara uang. Ssssttt... Tidak selamanya kita harus mengandalkan uang untuk mewujudkan sesuatu, selalu ada alternatif lain dalam menghasilkan suatu tujuan. Ada beberapa orang diluar sana yang mampu menghasilkan sesuatu dengan modal yang sedikit atau bahkan gratis. Media pembelajaran yang terkadang guru butuhkan bisa saja dibuat dari bahan-bahan gratis (kalau bahasa kasarnya barang bekas). Itu pun jika ada niat kuat dan tidak ada kata males dalam kamus hidupnya.
Nah jadi intinya, tidak ada guru yang tidak kreatif. Semuanya punya kemampuan itu, hanya saja butuh usaha serta niat yang kuat dalam mewujudkannya.
Ingatlah kita ini adalah pendidik. Seorang teladan yang harus mampu mengayomi serta mengajari anak didiknya secara maksimal. Jangan harap anak didiknya mau menunjukan kreatifitasnya jika gurunya saja enggan. Murid juga manusia, punya akal. Mereka juga menilai apa yang dicontohkan gurunya. Setidaknya saat kita menunjukan dedikasi kita dalam mendidik, ada rasa kepercayaan dari diri mereka, yang pada akhirnya membangkitkan motivasi mereka dalam belajar.
So jangan berhenti untuk kreatif!
- May 06, 2017
- 0 Comments